Menggantung Diri Tanpa Disadari
Sinopsis
Buku ini bukan tentang tali. Bukan tentang tiang gantungan. Tapi tentang beban jiwa yang perlahan menggantungkan harapan, iman, dan keberanian hidup — pada kekecewaan, pada kepahitan, bahkan pada luka yang kita peluk terlalu lama.
Dengan bahasa yang reflektif, tajam, dan penuh kelembutan, Menggantung Diri Tanpa Disadari membawa kita masuk ke ruang-ruang jiwa yang tak pernah kita beri nama. Tentang ketika doa tak lagi naik, tetapi sesak terus tinggal. Tentang saat kita melayani dengan mulut, namun mati perlahan dalam batin.
Dalam buku ini, istilah “menggantung diri” bukan ancaman, tapi cermin. Sebuah metafora yang kuat untuk menyingkap kenyataan spiritual: bahwa banyak orang percaya—pemimpin, pelayan, dan jemaat biasa—sedang perlahan kehilangan pegangan, bukan karena dosa besar, tapi karena beban yang tidak pernah benar-benar mereka lemparkan kepada Tuhan.
Apakah engkau tanpa sadar sedang menggantung jiwamu di dahan rasa kecewa? Apakah engkau sedang hidup, tapi kehilangan nyala hidup itu sendiri? Di sinilah kamu akan diajak masuk, bukan untuk disalahkan, tapi untuk dipeluk. Diperlihatkan bahwa menggantungkan diri kepada Tuhan bukan sikap pasif, melainkan tindakan iman paling radikal yang bisa menyelamatkanmu dari hancur dalam diam.
Sebuah buku yang lahir dari reruntuhan batin, untukmu yang ingin bertahan — dan hidup kembali.

Penulis : Ferry Hermawan Winoto, Ph.D.
Penerbit : SEHATI
Cetakan : Pertama, 2025
ISBN :
Tebal : viii + 123 Halaman
Bahasa : Indonesia
Ukuran : 13,5 x 21 cm